
Muntok Bangka-buser24jam.
Berbagai macam cara yang dilakukan para cukong timah untuk meraup keutungan dari kegaduhan masyarakat penambang pasir timah khususnya di pesisir Tembelok dan Keranggan Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung.
Ungkapan maling teriak maling semangkin meruncing, mengarah pola permainan cokong luar daerah, yang tiba tiba mengambil kesempatan menciptakan konflik warga, dengan berperan solidaritas guna meraup keuntungan dari kebimbangan komunitas penambang tersebut.
Seperti yang disampaikan Agus Pemerhati Kegiatan kepada awak media, Minggu (7/10/2023) dipantai Tembelok Mentok mengungkapkan, ” memang dalam hal ini seperti ada upaya membenturkan kepentingan lain, untuk kepentingan pribadi, dengan berperan sebagai kapasitas pencari informasi, mengumpulkan data, mengatas namakan masyarakat, namun tidak diketahui masyarakat yang mana yang akan diuntungkan, ” ungkap agus mengawali.
lebih lanjut ditambahkan nya, ” sementara sebagian warga Tembelok dan Keranggan menjerit karena ulah dari kepanitiaan yang terbentuk, bukannya pembelaan tehadap pendapatan peningkatan ekonomi masyarakat, atau untuk sebuah rencana pembangunan untuk kepentingan masyarakat, malah memberikan kesempatan kepada cukong liar mengusai penampungan pasir timah, dengan membuka penimbangan melalui jalur gelap sebagai penampung, hal itulah yang merugikan masyarakat Tembelok dan Keranggan secara umum masyarakat Mentok, ” tutup Agus.
Berbagai sumber yang ditemui awak media menyampaikan, ” hasil penambangan oleh kominitas di Tembelok dan Keranggan, timah yang dihasilkan sebagian malah digelapkan ke penampungan diluar kepanitiaan, hal itu menyimpang dari rencana awal panitia, ” mereka bekerja pada malam hari dan hasilnya digelapkan melaui jalur tikus sekitaran pesisir, kuat dugaan penggelapan ini dilakukan oleh antek antek cokung, dengan mengkondisikan dan mengambil kesempatan dari usaha sosialiasai masyarakat sebelumnnya,
keadaan ini menjadi penilain khusus kedepan, jangan sampai hal seperti ini terus berlarut larut akan meninggalkan kesan buruk terhadap lingkungan masyarakat, ” jelas nya.7/10/2023
Sebagian Masyarakat Mentok berpendapat, ” bubarkan saja kegiatan yang berlangsung jika terus menerus merugikan masyarakat, besar mudharotnya ketimbamg manfaatnya Kita berharap kepada pihak Aparat keamanan di wilayah Hukum Bangka Barat, sesegera mungkin mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku tersebut, karena telah mengancam ketentraman masyarakat, ” ujar warga Mentok yang tak mau disebut namanya.
Terpisah, Ag warga Mentok memaparkan, ” adanya isu desas-desus xxx ” dikabarkan menguasai aktivitas tambang di Tembelok, itu sangat tidak benar jika ada tiga Bos yang menguasai di lokasi ini, yang sebenarnya terjadi adalah, ada sejumlah kelompok yang menggelapkan hasil tambang Tembelok, sehingga kompensasi yang seharusnya masuk ke masyarakat, rumah ibadah, dan sektor lainnya, yang membantu mendongkrak perekonomian masyarakat menjadi terhambat, ” tegas Ag.
Situasi ini semakin memunculkan keraguan dan kegelisahan di Tembelok, di mana upaya-upaya penyelundupan dan kepentingan pribadi tampaknya lebih dominan daripada kebaikan bersama, Masyarakat berharap agar pihak berwenang dapat segera mengatasi masalah ini dan mengembalikan kedamaian serta keadilan bagi warga Tembelok yang merasa terpinggirkan. (@)