SURABAYA – Jajaran Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jatim terus memperkuat peran intelijen keimigrasian dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, Herdaus, dalam sambutannya menyoroti ketidakseimbangan jumlah personel intelijen dengan wilayah kerja yang luas di Jawa Timur. Ia berharap peresmian Kantor Imigrasi Kelas III TPI Banyuwangi, serta rencana pengembangan di Bojonegoro dan Probolinggo, dapat membantu meringankan beban kerja kantor imigrasi di wilayah tersebut.
“Wilayah kerja yang luas dan strategis membuat pelayanan dan penegakan hukum keimigrasian di Jatim menjadi sangat dinamis,” jelas Herdaus.
Sementara itu, Direktur Intelijen Keimigrasian, Anom Wibowo, menjelaskan bahwa fungsi imigrasi mencakup tiga hal penting: pencatatan orang asing dan WNI yang membuat paspor, pengumpulan PNBP untuk mendukung pembangunan nasional, serta perlindungan WNI di luar negeri dan WNA di Indonesia.
Anom juga menekankan bahwa ke depan, tantangan yang dihadapi imigrasi akan semakin rumit, sehingga diperlukan penguatan fungsi intelijen.
“Fenomena dunia yang semakin terbuka, otomatia akan berdampak pada tantangan keimigrasian yang semakin kompleks, hal ini harus disikapi dan disiapkan sebaik mungkin mulai sekarang,” jelas Anom.
Sebagai bagian dari penguatan ini, Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono mendukung penuh inisiatif tersebut dengan terus memenuhi fasilitas tambahan berupa 28 unit autogate di Bandara Juanda, serta mobil dan motor operasional yang akan didistribusikan secara bertahap ke seluruh satuan kerja imigrasi.
“Selain itu, sesuai UU Keimigrasian yang baru, satuan kerja imigrasi juga akan dibekali senjata api untuk memperkuat pengamanan,” jelas Heni.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan pemaparan dari Ketua Tim Pengamanan Kantor dan Instalasi Vital Direktorat Jenderal Imigrasi, Mohammad Soleh, yang membahas upaya deteksi dini risiko internal. Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang diikuti dengan antusias oleh peserta.
Anom Wibowo menyatakan apresiasinya terhadap partisipasi aktif para peserta, serta berkomitmen menindaklanjuti masukan-masukan yang diberikan.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan dan kapasitas jajaran keimigrasian dalam menjalankan tugas intelijen dan menghadapi tantangan yang ada di masa depan.
Anom hadir ke Surabaya untuk memenuhi undangan kegiatan “Penguatan Tugas dan Fungsi Intelijen Keimigrasian” yang diselenggarakan, Jumat (4/10) di Aula Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya. Acara ini dihadiri oleh seluruh Kepala UPT Imigrasi beserta para pejabat terkait dari wilayah Jawa Timur. (Redho)