
Buser24jam-Mentok Bangka barat.
warga lingkungan tanjung laut mentok usir ponton berada di sekitaran muka pesisir laut tanjung, bahkan pelaku pekerja ponton ikut dalam aksi penjarahan yang bertinggal di lingkungan tanjung laut untuk segera angkat kaki dari kampung tanjung laut. Hal tersebut dianggap berpotensi mengganggu ketentraman warga tanjung laut mentok dan sekitarnya.
Perempuan tua paruh baya panggilan Bu Mira dihadapan banyak warga, serta petugas Satuan Polisi Perairan (POLAIRUD) Polres Bangka Barat mengakui perbuatannya dengan mengumpulkan orang untuk melakukan aksi penjarahan pasir timah di IUP PT timah sekitaran KIP sedang beroperasi produksi diperairan tanjung mentok bangka barat bersama rekan lainnya berperan masing masing, ada pekerja diatas ponton dan penyelam dan juga yang bawak speed, sebagian pekerja bertinggal di rumah kontrakan kami sewa ini, sedangkan pemilik ponton selam kerja bukan hanya punya saya tapi ada punya orang lain juga SD dan DK hingga disebut inisial SM, ucapnya 26/11/2024.
Terlepas permintaan maaf perempuan separuh baya kepada warga, kekesalan belum meredam karena perempuan tua bernaman Mer tidak bisa menghadirkan orang yang disebut kepada warga sejak malam hingga pagi dikediaman kontrakannya, karena tidak bisa menghadirkan rekan lainnya yang disebut sebut namanya, tak urung waktu warga meminta kepada ibu Mira untuk segera pindah dari kontrakan lain, bahkan warga meminta kepada petugas kepolisian Polairud untuk melakukan tindakkan hukum jika masih ada kegiatan penambangan ilegal yang dilakukan ataupun keberadaan ponton yang tidak jelas kepemilikannya, warga tanjung laut memberikan batas waktu selama tiga hari untuk pemilik ponton agar segera dipindahkan
Awalnya sejumlah orang mengaku dari oknum Reporter TV ternama dengan mengandeng Bos asal Jebus inisial SM mengkondisikan perairan tanjung mentok untuk melakukan penambangan sisa produksi kapal Isap Produksi Daerah Operasi Belo laut wilayah Rencana kerja di perairan tanjung mentok. Aksi direncanakan oleh sekelompok orang tersebut menjadi kegaduhan warga masyarakat sekitaran tanjung mentok bangka barat, sembilan unit Ponton selam beserta pekerja lainnnya dibawah koordinator DN, SD, MR tanpa dokumen resmi dari pemilik IUP, disaat situasi dan kondisi dianggap aman pada malam hari diisaat warga sunyi dan air laut surut sekira pukul 01.00 wib 26/11/2024 lalu warga tidak mau terganggunya aktifitas Kapal Isap Produksi (KIP) mitra usaha PT Timah beroperasi di wilayah Izin Usaha Produksi (IUP) warga juga kesal dengan pelaku penjarahan yang tidak menghargai masyarakat dilingkungan tanjung laut. ( red )