
Simalungun Buser24jam.com
MS salah seorang Masyarakat Dolok Saribu yang selalu melakukan kegiatan berburu membuat Masyarakat di sekitarnya merasa resah.
Karena dengan bebas dan sesuka hati memasuki ladang /lahan pertanian masyarakat penduduk Nagori(Desa) Doloksaribu, kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun baik disiang maupun di malam hari dengan alasan berburu musang dan burung.
Wesly RR Saragih mengungkapkan yang dia alami dan keresahan masyarakat Doloksaribu kepada Awak media “MS yang selalu menggunakan senjata type laras panjang sejenis senapang yang bisa membunuh babi hutan adalah senjata andalannya yang terkesan modal arogannya terhadap siapa saja yang keberatan apalagi yang meneror atau melarangnya untuk memasuki perladangan Masyarakat.
Beberapa waktu yang lalu Wesly yang merupakan Sekretaris salah satu LSM, yang juga sebagai pemuda desa aktif bertani di ladang orangtuanya, sudah berulangkali mengingatkan dan menegur MS kiranya jangan sesuka hatinya berburu memasuki yang bukan perladangan sendiri terutama di malam hari karena masyarakat mengeluhkan kerusakan tanamannya dipijaki oleh MS dan sekelompok orang yang menemaninya setiap melakukan aksi berburu nya.
Wesly menyampaikan keluhannya kepada Awak media “satu kali, dua kali hingga tiga kali kuingatkan pak, MS tidak menghiraukan dan tidak peduli, kemudian saya tegur karena dia memasuki ladang orang di malam hari dengan sesuka hatinya sehingga berdampak merugikan petani.
Hal tersebut diduga ada hubungannya juga dengan hilangnya bahan / peralatan pertanian (berupa, pompa, mesin-pompa, pestisida dll) dari gubuk ladang masyarakat, namun sebaliknya MS marah marah dan mengajak saya berantam(fight) di Siantar”ungkap Wesly.
Dan di hari Senin, 04/03/2025 pukul 09.00 tanpa rasa curiga dan kebetulan saya lewat tidak jauh dari rumahnya saya bertemu denan MS, kemudian MS turun dari Sepeda.motornya dan langsung menyetop perjalanan saya yang sedang mengenderai Sepeda motor dan membentak saya sehingga tak terelakkan terjadi pertengkaran dan perkelahian tunjang – menunjang serta adu pukulan dengan tangan kosong dan berhasil dilerai Rismen Sitopu” jelas Wesly
Lanjut Wesly, ” Terkait keresahan masyarakat dari dampak berburu sesuka MS memasuki ladang masyarakat sebagai masalah yang saya sampaikan dalam Konseling dengan APH(Polres Simalungun) dan saya menerima petunjuk dari Polres: mempersilahkan saya menyurati Kapolsek Dolok Pardamean atau meminta Polsek setempat supaya segera menanggapi-mengembangkan hal dimaksud serta mengamankan senjata berburu yang terindikasi turut penyebab keresahan masyarakat sesuai tupoksi dan Presisi Kamtibmas Polsek setempat, terangnya.
Melalui terbitnya berita masalah yang saya sampaikan ini diminta kepada APH Kapopres dengan jajarannya Polsek Dolok Pardamean supaya segera menindak lanjuti serta meminta pertanggung-jawaban MS tentang dampak aksi berburunya yang meresahkan masyarakat termasuk merusak keseimbangan alam/ekosistem, yakni; disatu sisi berakibat bebas merajalelanya hama tikus melahap tanaman jagung dan padi akibat semakin langka dan teracam punahnya predator tikus yaitu musang yang terus diburu dan dimangsa pemburu” pinta Wesly.
Ketika Awak media konfirmasi terhadap MS Via aplikasi WhatsApp untuk berita berimbang beliau tidak mau menjawab konfirmasi Wartawan.
(Team)