
Muntok Bangka- buser24jam
Kelalaian pengawasan aset negara kerap terjadi yang dilakukan para pejabat dilingkungan perusahaan milik negara, berakibat negara dirugikan mencapai ratusan juta rupiah,
Seperti yang ditengarai sejumlah awak media selasa 9/01/2024 di areal pelabuhan Mentok, ada sejumlah aset Pt. Pelindo cabang Mentok Kabupaten Bangka Barat Provinsi Bangka Belitung, dibiarkan terbengkalai tanpa ada pengawasan dari pihak terkit, seperti eks bangunan kantor Pt.Pelindo yang tampak kumuh tanpa tersentuh perawatan, kemudian ada bak penampungan air bersih berkapsitas kurang lebih 20 m3,
yang saat ini di manfaatkan okmum phl. Pt. Pelindo cabang Mentok, diduga menyuplai air bersih melalui pihak ke tiga, ke perahu perahu nelayan yang sandar di dermaga pelabuhan Mentok, dengan dipatok harga sebesar 100.000 per ton, dan kapal kapal diluar pelabuhan mentok dengan harga 250.000 per ton,
dengan mengoprasikan bak penampungan air milik Pt.Pelindo tersebut, diduga setidak nya dapat meraup keuntungan jutaan rupiah, yang digunakan untuk kepentingan peribadi, tanpa seizin pihak Pt. Pelindo.
Seperti yang diutarakan Alan pegawai dari perusahaan penyuplai air bersih ke perahu nelayan dan pedagang seputaran pelabuhan Mentok kepada awak media, Selasa 9/01/2024 yang lalu di lokasi pelabuhan Mentok, ” sebenarnya status saya hanya sebatas pegawai di perusahaan abang saya Johan, karena dia sering keluar kota tidak ada ditempat, jadi saya yang mewakili, usaha ini bergerak dibidang suplai air bersih ke perahu nelayan yang sandar dipelabuhan Mentok, selain itu kita juga melayani kalau ada pesanan dari kapal di luar pelabuhan, seperti untuk kapal isap produksi, yang tentunya taripnya lebih mahal, karena ditambah ongkos angkut, kalau untuk nelayan dipelabuhan 100.000 per ton tapi kalau ngantar keluar pelabuhan 250.000 per ton, untuk pengangkutan nya kita siapkan armada angkut dengan kapasitas angkut 30 ton sekali angkut, ” jelas Alan mengawali.
lebih lanjut di tambahkan Alan, ” kalau sumber air nya kita di suplai PDAM Mentok, tentunya tarip PDAM nya juga dikenakan tarip industri, bukan tarip subsidi, tagihannya bisa mencapai 27.000.000. per bulan, belum termasuk uang meteran, sedangkan bak penampungan air dan sebagainya, kita masih menggunakan fasilitas Pt. Pelindo cabang Pelabuhan Mentok, ” tambah Alan
” untuk legalitas nya menggunakan fasilitas Pt. Pelindo, saya kurang tahu, itu urusan pak johan, apa ada Mou atau cuma rekomondasi, tapi ini sudah berjalan cukup lama, mungkin sejak Pt. Pelindo tidak oprasi di pelabuhan Mentok, karena dulunya kebutuhan air bersih untuk kapal ferry ASDP dan kapal lain nya disuplai Pt. Pelindo, ” tutup Alan.
(sanly)