
Pangkalbalam babel-
buser24jam.
Konflik kepentingan muara sungai baturusa pangkalbalam menjadi topik perbincangan menarik bertujuan pemerintah daerah maupun pusat dalam hal ini kementerian perhubungan laut agar serius menaggapi beberapa peristiwa mengenai kandasnya kapal dialur muara pangkalbalam 2 sampai 3 tahun lalu.
Jika membuka history tahun sebelumnnya berbagai sumber menghembuskan berbagai pendapat informasi alur pelayaran muara sungai pangkalbalam:
1. Perairan pelabuhan (muara) pangkalbalam ketergantungan pasang surut air laut
2. Draf benaman kapal tidak sesuai dengan debet air saat pasang.
3. Alur pelayaran muara pangkalbalam mengalami sidimentasi khususnya di titik tertentu
4. Faktor alam terhadap arus keluar masuk membawa matrial pasir lumpur hingga menumpuk pada areal tertentu
5. Keterbatasan waktu keluar masuk kapal dengan jarak Boiy ke pelabuhan
6. Sempitnya alur pelayaran muara pangkalbalam, sehingga kapal antri saat proses olah gerak.
7. Keterbatasan petugas dan sarana kepanduan
8. Tersirat belum diyakini alur Pangkalbalam wajib pandu
9. Kecakapan komunikasi informasi pihak kapal,keagenan dan intansi pelabuhan terbatas.
10. Kurangnya peran tugas dan tanggung jawab terhadap pengawasan.
Firdaus selaku Pemerhati Lingkungan Hidup Indonesia yang juga pemerhati pelayaran dan kepelabuhanan, bentuk keperdulian oleh orang yang menyampaikan pendapatnya tentang pelabuhan khususnya alur muara pangkalbalam, menurut saya baik!
artinya mereka perduli semangkin banyak saran pendapat dan terangkum menjadi evaluasi , ucapnya saat dijumpai di sekretariat,13/5/2024
Ditambahkan olehnya baru baru ini, terjadinya peristiwa troble kapal kandas di alur muara pangkalbalam sejak tanggal 5 Mei 2024 hingga 09 mei 2024, waktu yang cukup lama menunggu hingga dilakukan proses pemindahan muatan oleh Perusahaan PT BJL merupakan penanggung operasional, Eko Supriadi. Lalu terpublikasi di beberapa media setment penyampaiannya mengenai kendala problem alur muara pangkalbalam terhadap dunia pelayaran berdampak pendistributoran barang kebutuhan masyarakat Pulau bangka nantinya jika problem alur tidak segera diselesaikan.( rd )