
Buser24jam com :
Mamuju, Sulawesi Barat – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di bawah kepemimpinan Gubernur H. Suhardi Duka terus menunjukkan komitmennya dalam membangun sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, dan berwawasan luas. Salah satu kebijakan revolusioner yang saat ini sedang diterapkan adalah kewajiban bagi seluruh siswa SMA dan SMK di Sulbar untuk membaca minimal 20 buku sebagai syarat kelulusan.
Kebijakan ini menuai pujian dari berbagai kalangan sebagai langkah strategis dalam menumbuhkan budaya literasi sejak dini. Literasi yang kuat bukan hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, serta memperluas cakrawala generasi muda menghadapi era globalisasi.
“Ini bukan sekadar aturan, melainkan investasi jangka panjang bagi masa depan anak-anak kita. Membaca adalah gerbang utama menuju peradaban dan kemajuan. Dan Sulbar sedang membuka gerbang itu dengan penuh keyakinan,” ujar seorang pemerhati pendidikan daerah.
Langkah ini sejalan dengan kebijakan di negara-negara maju seperti Jepang, Cina, dan beberapa negara Eropa, yang telah lebih dahulu menjadikan literasi sebagai fondasi utama dalam sistem pendidikan mereka.
Tak hanya membaca, siswa juga diarahkan untuk menulis ulasan atau refleksi dari buku-buku yang mereka baca. Hal ini menjadi latihan penting dalam membangun logika berpikir, kemampuan menulis, serta melatih keberanian dalam menyampaikan pendapat.
Ketua Laskar Merah Putih Provinsi Sulawesi Barat, Andi Muhammad Al-Ghazali, S.Sos., secara tegas menyatakan dukungan dan apresiasi atas kebijakan progresif ini.
“Kami, Laskar Merah Putih Sulawesi Barat, memberikan dukungan penuh kepada Bapak Gubernur Haji Suhardi Duka atas terobosan luar biasa dalam dunia pendidikan ini. Mewajibkan siswa membaca 20 buku sebagai syarat kelulusan adalah langkah cerdas, strategis, dan visioner. Kebijakan ini tidak hanya mendorong literasi, tetapi juga membentuk mental, karakter, dan daya pikir generasi muda agar siap bersaing di era global. Ini adalah bentuk kepemimpinan yang membangun masa depan, bukan sekadar mengurus hari ini. Bravo, Bapak Gubernur! Teruslah berkarya dan berinovasi demi kemajuan daerah, bangsa, dan negara. Kami, Laskar Merah Putih, siap berdiri di barisan terdepan untuk mendukung setiap langkah positif demi masa depan anak-anak Sulawesi Barat yang cemerlang.”
Dukungan dari berbagai elemen masyarakat ini diharapkan mampu memperkuat implementasi di lapangan, mulai dari penyediaan akses buku yang memadai, pelatihan guru untuk penguatan metode pembelajaran berbasis literasi, hingga pelibatan aktif orang tua dan masyarakat dalam membentuk budaya membaca di rumah.
Dengan langkah progresif ini, Gubernur Haji Suhardi Duka telah mencatatkan diri sebagai pemimpin daerah yang menghadirkan solusi nyata dalam pembangunan kualitas pendidikan. Sebuah terobosan berani yang patut dijadikan contoh oleh provinsi lain di Indonesia.
Literasi adalah cahaya, dan Sulawesi Barat telah memilih untuk menyalakan obornya.
HMS(***)