
Pangkalpinang-buser24jam.
Publikasi hadirnya ketua HNSI DPC kota Pangkalpinang diketuai dua orang didalam satu wadah organisasi masyarakat menjadi topik perbincangan maupun nelayan hal tersebut setelah diketahui melalui publikasi pemberitaan baru baru ini.
Sebelumnnya diketahui Ketua DPC HNSI kota Pangkalpinang adalah Asnam berdasarkan Surat Keputusan ditandatangani oleh Almarhum Johan Muorod selaku ketua HNSI DPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga sampai saat ini SK tersebut belum adanya pergantian hingga tahun 2025 nanti jawabnya kepada redaksi, 22/9/2024
Tidak sedikit nelayan bertanya dan mengomentari bahwa siapapun ketua dan siapapun yang menakhodai HNSI tidak menjadi persoalan bagi kami nelayan asalkan benar benar memberikan wadah perwakilan kami bukan sekedar mengatasnamakan namun dapat menyampaikan aspirasi nelayan dan memberikan informasi kepada kami para nelayan.
Terpisah gono gini kepemimpinan suatu perkumpulan organisasi masyarakat tidak menutup kemungkinan hadirnya organisasi lain merumuskan program kerja menyentuh pembaharuan yang baik menjadi terbaik seperti saat ini banyaknya perubahan pembaruan dokumen peryaratan bagi nelayan penggunaan system OSS sehingga diantara sahabat nelayan kebingungan penerapan tersebut, ujar Ramli selaku juragan KM Rezky Laut saat berbincang bincang kepada rekan lainnya di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) sungai baturusa Pangkalpinang
Wakll ketua HNSI Kota Pangkalpinang, Nofa Riansyah, mendampingi Asnam mengatakan hingga sampai saat ini kami menjalin kemitraan kepada intansi vertical maupun pemerintahan di daerah sekiranya berkaborasi kepada nelayan yang membutuhkan bantuan pendampingan pengurusan ini menjadi ketetapan mengaju dalam surat keputusan nomor: 002-P/SK/DPP-HNSI/XI/2023 tentang susunan pengurus dewan pimpin pusat HNSI ujarnya.
Nofa Riansyah menambahkan kami juga ingin klarifikasi mengenai terbitnya pemberitaan mengenai terjadinya perahu nelayan rusak akibat menabrak bangkai KM Lintas Armada Nusantara sebanyak 2 unit di sungai baturusa Pangkalbalam menjadi evaluasi kami karena selama ini tidak ada nelayan resah bahkan informasi terjadinya korban kecelakaan terhadap perahu nelayan melintasi hingga tertabrak bangkai kapal karam tersebut
Dijelaskan oleh Nofa bahwa alur pangkalbalam cukup luas untuk kapal melintasi apalagi ukuran perahu nelayan sementara bangkai kapal tenggelam masih terlihat lambungnya, tiba tiba ada perahu ukuran kecil, merasa terganggu sedangkan kapal niaga selama ini melintas di sekitar bangkai kapal normal, ini menjadi perbandingan kami untuk mendapatkan keterangan pendukung tutupnya (fr)