
Mentok-Buser24jam
`Pasca penertiban aktivitas tambang ilegal di perairan Teluk Inggris, para nelayan dari Kelurahan Tembelok, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada aparat penegak hukum yang telah mengembalikan ketenangan laut mereka.
Rabu (9/7/2025), saat tim Sat Polairud Polres Bangka Barat bersama TNI AL melakukan kegiatan monitoring di wilayah Teluk Inggris, sejumlah nelayan asal Tembelok mendekati kapal patroli. Mereka menyampaikan langsung rasa terima kasih karena kini dapat kembali mencari ikan tanpa rasa was-was.
Salah seorang nelayan, yang biasa melaut di kawasan tersebut, menyatakan bahwa selama ini keberadaan ponton-ponton tambang ilegal sangat mengganggu aktivitas mereka sebagai pencari ikan.
“Kami sangat berterima kasih. Laut sekarang bersih, tidak ada lagi ponton. Kami nelayan kecil bisa kerja lagi. Dulu susah mau melaut, takut sama ponton, air juga kotor,” ujar nelayan yang enggan disebut namanya.
Penertiban tambang ponton isap produksi (PIP) oleh tim gabungan pada 5 dan 6 Juli 2025 berhasil mengamankan 20 unit ponton ilegal dari Teluk Inggris. Kondisi ini membuat wilayah tangkapan ikan kembali aman bagi nelayan tradisional yang selama ini terganggu oleh aktivitas penambangan liar.
“Laut ini dulu penuh dengan ponton, kami tidak bisa cari ikan dekat-dekat. Sekarang laut tenang lagi. Terima kasih untuk Pak Polisi dan TNI AL,” ungkap nelayan lainnya dari Tembelok dan teluk Inggris
Kapolres Bangka Barat AKBP Pradana Aditya Nugraha, S.H., S.I.K. melalui PS. Kasi Humas Iptu Yos Sudarso menyampaikan bahwa pihaknya akan terus menjaga perairan agar tidak kembali digunakan untuk aktivitas tambang ilegal
“Kembalinya nelayan ke laut adalah bukti bahwa tindakan tegas yang kami lakukan berdampak langsung ke masyarakat,” tegas Iptu Yos.
Ia menambahkan, dari hasil pemantauan terakhir, tidak ada lagi aktivitas ponton atau tambang ilegal yang ditemukan di kawasan Teluk Inggris. Kegiatan monitoring juga akan terus dilakukan secara berkala.
Kini, laut yang sebelumnya dikuasai oleh tambang ilegal telah kembali menjadi sumber penghidupan bagi para nelayan Tembelok. Mereka kembali melaut dengan tenang—tanpa suara mesin ponton, tanpa air tercemar, dan tanpa rasa takut.(rd)