
NAMA :ALFIATRI ADHAINI/RIKA Mahasiswa Prodi Studi LingkunganPascasarjana Universitas PGRI Sumatera Barat
Padang – Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah pendekatan yang digunakan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Prinsip dari pelaksanaan STBM adalah meniadakan subsidi untuk fasilitas sanitasi dasar dengan pokok kegiatan menggali potensi yang ada di masyarakatuntukmembangunsaranasanitasisendiri dan mengembangkan solidaritas sosial. Dalam Kemenkes RI nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) disebutkan peran dan tanggungjawab pemangku kepentingan seperti di tingkat RT/Dusun/Kampung memiliki peran dan tanggung jawab mempersiapkan masyarakat untuk berpatisipasi aktif, di tingkat desa berperan dan bertanggungjawab dalam membentuk tim fasilitator desa atau kader pemicu STBM untuk memfasilitasi gerakan masyarakat, dan pada tingkat kecamatan pemerintah kecamatan berperan dan bertanggung jawab berkoordinasi dengan Badan Pemerintah yang lain dan member dukungan bagi kader pemicu STBM.
Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat merupakan strategi dengan melibatkan lintas sektor dengan leading sektor Kementerian Kesehatan dan aksi terpadu untuk menurunkan angka kejadian penyakit menular berbasis lingkungan serta menigkatkan perilaku hygiene dan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia. STBM diselenggarakan dengan berpedoman pada lima pilar yaitu : 1) Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS), 2) Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), 3) Mengelola Air Minum dan Makanan yang Aman, 4) Mengelola Sampah dengan Benar, 5) Mengelola Limbah Cair Rumah Tangga dengan Aman.
Cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu indikator output dari strategi nasional STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), yaitu setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas (seperti sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar. Pada bulan September 2008, STBM dikukuhkan sebagai Strategi Nasional melalui Kepmenkes No 852/Menkes/SK/IX/2008. Strategi ini menjadi acuan bagi petugas kesehatan dan instansi yang terkait dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi terkait dengan sanitasi total berbasis masyarakat. Program nasional STBM mementingkan perubahan perilaku, merupakan program berbasis masyarakat, yang tidak memberikan subsidi bagi pembangunan fisik di masyarakat. Perilaku CTPS terbukti merupakan cara yang efektif untuk upaya kesehatan preventif. Dalam jangka pendek, upaya preventif melalui CTPS dipandang paling strategis untuk mengurangi kerugian dampak sanitasi buruk, untuk itu perilaku CTPS perlu digalakkan untuk menjadi gaya hidup sehari-hari masyarakat di pedesaan maupun perkotaan.
Kasus positif virus corona di seluruh Kota Padang hingga kini mengalami lonjakan.Sesuai data dari kemkes.go.id[1], covid19.go.id[2], BNPB[3], dst (lihat Daftar Sumber), hingga Senin (15/1/2024) jam 10:40:48, jumlah kasus virus corona di Kota Padang telah mencapai 25.423 orang. Selanjutnya yang meninggal karena COVID-19 sebanyak 425 orang, dan 0 masih dirawat (positif aktif), serta 24.998 orang dinyatakan sembuh.
Grafik perkembangan kasus kumulatif COVID-19 di seluruh Kota Padang sejak ada penduduk Kota Padang yang terinfeksi virus corona sampai hari ini, Senin (15/1/2024) jam 10:40:48, seperti berikut ini (untuk menampilkan (memunculkan) nilai atau angka beserta tanggalnya, silakan sentuh grafiknya atau arahkan kursor kegrafiknya).
Berikut ini data lengkap dan menyeluruh terkait COVID-19 di seluruh Kota Padang serta hasil statistik dan grafiknya.
Di samping itu juga disampaikan data keseluruhan per tanggal (per hari) serta data analisis statistik dan grafiknya, sejak ada penduduk Kota Padang yang terinfeksi virus corona hingga hari ini, Senin (15/1/2024) jam 10:40:48.