
Buser24jam-Belinyu Bangka, 9/7/2024
Siswa SMPN I Belinyu kedapatan merokok hingga dikeluarkan dari sekolah, informasi tersebut viral dilingkungan masyarakat hingga menjadi perbincangan dari berbagai kalangan mayarakat hingga alumni SMPN I Belinyu Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dian Alumni SMPN I Belinyu tahun 1999 menilai jika merokok dilingkungan sekolah merupakan kesalahan besar terhadap siswa lalu bagaimana dengan Guru jika merokok di lingkungan sekolah sudah barang tentu seperti pribahasa mengatakan, Guru kencing berdiri murid kencing berlari. Saya tidak menuduh..tapi ada pepatahnya, ujar Dian sesambil tersenyum.
Pernah saya baca dalam suatu berita menurut Kementerian Pendidikan Nasional secara tegas dan keras!! melarang setiap penyelenggara pendidikan (sekolah), memberikan hukuman kepada siswa dengan cara dikeluarkan dari sekolah, tapi pada kenyataannya diketahui adanya siswa SMPN I kelas VIII dikeluarkan dari sekolah, masyarakat menilai keputusan mengeluarkan siswa kedapatan merokok sangat berlebihan, diangap keputusan tersebut menunjukkan kegagalan Dewan Guru tidak berhasil mendidik siswa hingga selesai di bangku Pendidikan tutup Dian 4/7/2024 lalu
Leri orang tua siswa SMPN I belinyu kelas VIII inisial (Yudi) membenarkan bahwa anaknya dikeluarkan dari sekolah lantaran ketahuan merokok di sekolah bersama temannya kejadian itu saya tidak tau persis hanya saja ada beberapa kali saya dipanggil Guru untuk ke sekolah, hanya saja saat itu istri saya yang menjumpai Guru di sekolah, pada intinya keputusan hasil rapat oleh Dewan Guru SMPN I pada tanggal 19 Juni 2024 memutuskan anak saya dikeluarkan dari sekolah dengan alasan kedapatan merokok di sekolah
Disesalkan olehnya keputusan Dewan Guru SMPN I Belinyu sangat cepat mengambil tindakan memberhentikan siswa dari sekolah atau kata halusnya memindahkan siswa ke sekolah lain malah akan menjadi masalah baru yang akan timbul baik secara finansial maupun lingkungan.
Terpisah tim redaksi mencoba untuk menghubungi Kepala sekolah SMPN I Belinyu namun hingga berulang kali dihubungi tidak memberikan jawaban hingga berita ini dipublikasikan. (red)