
Toboali-buser24jam
Sejumlah masyarakat toboali berbondong bondong menuju kantor Bupati Bangka selatan. Mereka melakukan aksi demo penolakan aktivitas penambangan Ponton Isap Produksi (PIP).
Kami tetap menolak ujar Abdullah selaku Koordinator lapangan aksi demo tersebut, merupakan tindak lanjut aksi pada bulan Mei lalu bahwa hingga sampai saat ini kami tetap menolak keras adanya aktivitas penambangan di wilayah perairan Tanjung ketapang, Dusun Mempunai, Batu Perahu dan Merbau hingga perairan Gusung Toboali Bangka selatan.
Aksi penolakan tersebut sejak dari dahulu hingga sampai saat ini bagi masyarakat berprofesi sebagai nelayan pesisir kesehariannya mencari rezeki di sepanjang perairan hingga pesisir pantai dari sumber daya kelautan berupa ikan, udang, kepiting yang juga sebagai usaha UMKM dikelolah dengan berbagai penghasilan hingga pendapatan kesejahteraan ekonomi. Kekuatiran nelayan jika dilakukan aktivitas penambangan pada wilayah perairan tangkap nelayan disebabkan ekploitasi berlebihan tanpa adanya batas perhitungan dilakukan tentunya berpotensi penyebab punahnya sumber daya kelautan yang ada saat ini. 21/12/2023
Dengan berbekal semangat aksi massa dikantor Bupati Bangka Selatan, menyampaikan sikap bahwa nelayan tetap menolak adanya aktifitas Penambangan timah di sepanjang perairan Tanjung ketapang, Merbau hingga perairan Gusung-Toboali. Selanjutnya aksi mempertanyakan kepada Bupati Bangka selatan atas komitmen pernyataannya pada bulan Juni tahun 2023 lalu.
Menanggapi aksi massa yang dilakukan oleh masyarakat Toboali khusunya mengatasnamakan berpropesi sebagai nelayan diangap sah sah saja merupakan bentuk solidaritas dukungan terhadap lingkungan masyarakat. Seperti disampaikan oleh Agus P. SH selaku Pemerhati lingkungan Hidup Indonesia, pada 22/12/2023.
Aksi dilakukan oleh Abdullah beserta massanya tak lain hanya mempertahankan Hak nelayan dari perubahan lingkungan jika dilakukan ekploitasi berlebihan tentunya dapat mempengaruhi kualitas lingkungan serta kehidupan masyarakat sekitar, berpotensi dampak social terjadinya konplik bahkan mempengaruhi kerusakan lingkungan setelah kegiatan pertambangan tersebut, ujarnya.(red)