
Buser24jam.com,PALEMBANG – Inpeksi mendadak (sidak) kembali dilakukan peyidik Subdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumsel memastikan beras salah satunya merek SPHP Bulog milik pemerintah tersedia di pasaran, Selasa (26/08/2025).
Dipimpin langsung Kombes Pol Bagus Surapratomo Oktobrianto Direktur Ditreskrimsus Polda Sumsel dan Kanit 3 Kompol Ali Rojikin.
Sidak itu ke Pasar Tradisional Palimo dan Plaju sejumlah toko semabako ditanyai kondisi terkini ketersediaan beras SPHP.
Empat toko sembako besar yang ada di Pasar Palimo rupanya sudah seminggu terakhir tak menerima suplai dari Bulog.
”Sudah seminggu belum ngantar, tapi memang belum kami pesan mungkin besok pesan ke Bulog,” ucap Acuan salah satu toko di Pasar Palimo.
Bulog menjatahi seluruh pengecernya 100 sak kemasan 5 kilogram, biasanya suplai itu tak putus tiap minggu Bulog selalu mengirim suplai ke agennya.
”Harga tidak ada lonjakan, stabil banyak juga yang suka dengan beras itu karena lebih murah dari beras premium merek lain, “ucapnya.
Cukup lama penyidik berdiskusi dengan pedagang sembako di Pasar Tradisional Palimo, pedagang menjamin ketersediaan beras SPHP kedepannya.
Hal yang sama juga ditemukan penyidik saat mendatangi Pasar Tradisional Plaju, beras SPHP sudah putus sepekan.
Penyidik juga mennyantroni ritel modern mulai dari Lotte Grosir dan Farmers di PTC justru telah setahun putus tak, terkecuali di JM Plaju beras SPHP tak tersedia di display mereka.
”Kita sudah berkoordinasi dengan Bulog, minggu depan di pasar pasar tradisional beras Bulog sudah harus tersedia, “ucap Kombes Bagus.
Inpeski mendadak itu setelah adanya Perintah langsung dari Presiden Prabowo yang memastikan ketersediaannya di masyarakat.
Kombes Bagus menyebut untuk suplai di Bulog sebetulnya mencukupi untuk dua tahun ke depan.
Tak terkecuali di daerah kabupaten kita lainnya di Sumsel, yang hingga kini terkadang menjadi kendala adalah penyalurannya.
”Kita (Sumsel-red) baru panen, ketersediaan cukup, bahkan daerah kita menjadi nomor dua harga beras termurah di Indonesia sebab sebagai lumbung pangan nasional,” jelasnya.
Terlepas itu, Bagus mengungkapkan saat ini penyidiknya juga tengah melakukan penyelidikan terakait adanya dugaan peredaran beras oplosan.
”Yang kami temukan itu re-pack jadi mereka mencampur isi beras premium itu sedang kita selidiki,” tegasnya.
Sebelumnya, polemik beras oplosan yang menjadi pro kontra di masyarakat direspon cepat penyidik Subdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumsel, Pasar Tradisional Lemabang di Kecamatan Ilir Timur II siang tadi disantroni, Senin (25/08/2025).
Editor:Juanda