
Berau – Pekerjaan proyek embung yang berlokasi di Kampung Payung-Payung, Kecamatan Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur di sorot LSM Anti Korupsi dan beberapa awak media.
Proyek yang menelan anggaran mencapai puluhan miliar rupiah,yang berasal dari APBD Kabupaten Berau Tahun Anggaran 2024, namun hingga saat kini belum juga selesai sesuai dengan perencanaan awal.
“Proyek ini dikerjakan sejak awal Juli 2024 lalu itu seharusnya sudah selesai dalam waktu enam bulan. Namun hingga Mei 2025, pekerjaan fisik belum menunjukkan tanda-tanda selesai, bahkan disebut-sebut mengalami stagnasi. Hal ini memicu kekecewaan mendalam dari warga setempat yang selama ini sangat berharap pada ketersediaan air bersih melalui pembangunan embung tersebut,”ungkap Fendi Ketua LSM Anti Korupsi di Berau Jumat,30/05/2025.
Proyek ini dikelola oleh Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Berau.
Hasil investigasi LSM Anti Korupsi AJAKNEWS.com (Aliansi Jurnalis Anti Korupsi) menemukan adanya ketidaksesuaian antara anggaran dan progres pengerjaan proyek saat ini yang ada dilapangan.
“Karena nilainya mencapai puluhan miliar rupiah tetapi kami menilai tidak sebanding dengan kondisi fisik proyek yang dikerjakan di lapangan saat ini,”terang fendi.
Atas dasar inilah kita meminta kepada Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur untuk dapat melakukan audit terhadap proyek embung tersebut yang telah menghabiskan anggaran hingga puluhan miliyar namun sampai dengan saat ini belum bermanfaat untuk masyarakat.
Melalui pemberitaan ini kami dari LSM Anti Korupsi dan awak media memberikan laporan informasi kepada APH (Aparat Penegak Hukum) setempat untuk dapat melakukan penyelidikan terkait permasalahan ini,”pinta fendi
Kita juga meminta agar Kejati Kalimantan Timur untuk dapat dengan segera memanggil pelaksana pekerjaan berinisial “PP” dan dinas terkait lainya yang ikut terlibat dalam proses lelang dan pekerjaan selama ini.
Sampai dengan terbitnya berita ini belum ada pihak terkait yang dapat dihubungi awak media ini baik dinas terkait maupun pelaksana pekerjaan sepertinya mereka lebih memilih diam.(Team Redaksi)