Buser24jam.com, Sidikalang (Sumut) – Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara, selama pandemi Covid-19 pada tahun 2020 turun drastis dari positif hingga mengalami kontraksi atau minus sebesar -0,94%.
Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses dari perubahan kondisi perekonomian yang terjadi di suatu wilayah secara berkesinambungan untuk menuju keadaan yang dinilai lebih baik selama jangka waktu tertentu.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Dairi, Asi Matanari menjelaskan dalam Forum OPD bahwah pertumbuhan ekonomi dairi sebelum bencana non alam Covid-19 terjadi, mengalami pertumbuhan positif.
“Tahun 2016 pertumbuhan ekonomi tercatat 5,07%, tahun 2017 turun menjadi 4,93% dan tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi 5,01% dan tahun 2019 turun lagi menjadi 4,82%,” jelas asi matanari di Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan, Selasa (23/03/21) kemarin.
Matanari mengatakan pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan adanya peningkatan pendapatan yang terjadi karena peningkatan produksi pada barang dan jasa dimana peningkatan pendapatan ini tidak berkaitan dengan adanya peningkatan jumlah penduduk, dan bisa dinilai dari peningkatan output, teknologi yang makin berkembang, dan inovasi pada bidang sosial.
Kendati pertumbuhan ekonomi Dairi mengalami kontraksi minus, namum pertumbuhan itu masih lebih baik jika dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara yang mengalami kontraksi minus 1,07% dan Pemerintah Indonesia mengalami kontraksi minus 2,07%.
Kenapa kontraksi pertumbuhan Dairi masih lebih baik? Asi Matanari menjelaskan bahwa ekonomi Dairi di sokong sektor pertanian sebesar 42,71%. Artinya belanja masyarakat Dairi untuk menghidupi dirinya di masa pandemi Covid-19 disokong sektor pertanian.
“Sektor pertanian terbukti telah ‘menyalamatkan’ ekonomi Dairi di masa pandemi. Untuk itu, mari kita berdiskusi untuk peningkatan produksi pertanian,” ajak Matanari.
Selain pertumbuhan ekonomi, Matanari juga memaparkan bahwa nilai tukar petani (NTP) Dairi di sektor tanaman pangan (padi dan palawija) dan hortikultura di bulan Desember 2020, tercatat dibawah angka seratus. Sementara NTP provinsi Sumatera Utara per Desember 2020 tercatat di angka 115,21.
“Apa itu NTP? NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. Semakin tinggi BTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani, begitu sebaliknya” jelas Kepala BPS .
Forum OPD DPKPP Kabupaten Dairi dihadiri stake holder, perwakilan OPD, Badan Pusat Statistik Dairi, Bank BNI46, off taker (Organisasi Petrasa, Karang Taruna, ASCI, Koperasi Kopi Cimata dan PT Wahana Graha Makmur) serta Camat se Kabupaten Dairi.
Tujuan Forum OPD adalah dalam rangka penyempurnaan dan penajaman program rencana kerja tahun 2022 dalam mengisi visi ‘Mewujudkan Dairi Unggul Yang Mensejahterakan Masyarakat Dalam Harmoni Keberagaman. (Mrs)