Buser24jam-Pangkalbalam
Beberapa hari yang lalu pelaku usaha pelabuhan Pangkalbalam PT. Bangka Jaya line (Bjl) keluhkan keadaan kolam dermaga mèngalami pendangkalan, hala ini dialami KM Sentosa 203 pada jumat pagi,26/7/2024.
Kapal bermuatan full container tidak dapat sandar dermaga secara permanen hingga diupayakan proses sandarpun sebatas haluan menempel dermaga sementara bagian belakang melambung, hingga dibutuhkan tali tross dan sepring exra. Keadaan Ini dilakukan terpaksa karena draf belakang tidak bisa menempel dermaga akibat kandas.
Perubahan faktor sidimentasi sangat mempengaruhi keadaan sekitaran kolam dermaga pelabuhan tidak seperti biasanya kapal bisa permanen ujar Pak Eko Supriyadi, Maneger PT Bangka Jaya Line kepada media, 28/7/2024
Tidak taulah keadaan kolam dermaga pelabuhan pangkalbalam, saat ini terpaksa dilakukan dari pada menunggu pergantian tempat sandar lagi yang belum tentu cepat, sekiranya masih terjangkau crane boom juga faktor lainnya.
Hal tersebut dilakukan karena terpaksa dan seharusnya itu sangat berbahaya karena jangkauan yang sangat jauh, namun sudah belasan tahun belum ada perubahan atau upaya yang dilakukan oleh PT Pelindo pelabuhan Pangkal balam.
Eko supriadi selaku Direktur dari PT Pelayaran Bangka Jaya Line (BJL) dan juga menjabat sebagai ketua Indonesian National Shipowners’ AssociationI (INSA) Cabang Pangkalbalam aktif comentator dalam bidang pelayaran dan kepelabuhanan tak jarang pula suatu aksi ia lakukan menjadi tantangan oleh regelator maupun operator pelabuhan khususnya di Pelabuhan Pangkalbalam.
Disebutkan oleh Eko Supriyadi mengenai pelabuhan pangkalbalam secara garis besar mulai dari pelayanan kepanduan, alur pelayaran pelabuhan, rambu SBNP, kolam dermaga pelabuhan hingga faktor jembatan menjadi catatan penting untuk diawasi karena hal ini mempengaruhi kecepatan kelancaran di pelabuhan, tutup Eko Supriyadi,(rd)